Selasa, 03 April 2012 0 komentar

Tingkat keadilan Hukum Di Indonesia


Sejauh ini kebanyakan penelitian hukum di Indonesia masih terfokus pada sistem hukum formal: kepolisian, kejaksaan dan pengadilan dengan keluaran rekomendasi dengan fokus yang serupa. Padahal, persoalan hukum dan keadilan bukan sekedar masalah lembaga hukum atau organ-organ negara melainkan juga menyangkut upaya penegakan keadilan yang bersifat informal yang berupa mekanisme penyelesaian masalah alternatif: musyawarah, negosiasi dan mediasi lewat berbagai institusi sosial masyarakat. Dengan demikian, strategi pembaruan hukum dan perbaikan akses masyarakat terhadap keadilan harus pula mencakup kedua wilayah tersebut: hukum formal dan informal – berangkat dari pengalaman konkrit proses penyelesaian masalah di masyarakat dan tidak sekedar melihat apa yang terjadi di ruang sidang semata.
Laporan ini adalah keluaran Social Developtment Unit, Bank Dunia di Indonesia dan merupakan hasil kerja tim Justice for the Poor yang didasarkan pada sejumlah studi kasus yang dilakukan oleh tim tentang hukum dan keadilan masyarakat di tingkat lokal di Indonesia. Dalam buku ini dibagi menjadi dua buku (bagian), di mana pada bagian pertama diberi judul Keadilan di Desa-desa Indonesia; Studi Kasus tentang Akses terhadap Keadilan, demokrasi dan Pemerintahan Desa. Lalu pada bagian kedua diberi judul Terobosan dalam Penegakan Hukum dan Aspirasi Reformasi Hukum di Tingkat Lokal.
Pada bagian pertama, sistematika penulisan laporan penelitian terdiri dari pendahuluan, temuan pokok, kesimpulan dan lampiran. Dalam lampiran dibahas tentang analisis hukum teknis, ringkasan studi kasus, dan putusan pengadilan dan sanksi pidana. Adapun pada bagian kedua, sistematika penulisannya terdiri dari empat bab. Pada bab pertama merupakan pendahuluan, diikuti dengan pembahasan mengenai terobosan dalam penegakan hukum di bab dua. Sedangkan pada bab tiga dijelaskan tentang persoalan mendasar dalam penegakan hukum. Dan bab terakhir dibahas tentang gagasan dan rekomendasi bagi reformasi penegakan hukum di tingkat lokal.
Sebagai sebuah laporan, buku ini cukup jelas dalam menjabarkan setiap persoalan yang ada. Untuk memudahkan pembaca, dicantukan juga daftar singkatan, ringkasan, serta daftar bacaan dan referensi untuk penelusuran lebih lanjut.
 
sumber :  http://paralegal.index.web.id/node/55/554
0 komentar

Mengatasi gangguan Psikis

disebabkan oleh sebuah peristiwa yang memukul kejiwaannya dan bercokol seraya mengganggu ingatannya. Baik dengan cara lambat laun atau tiba-tiba karena shock; mengguncang jiwa.

Gangguan Kepribadian ada yang kontinum sehingga mereka dapat ringan sampai lebih parah dalam hal bagaimana luas dan untuk menunjukkan sejauh mana seseorang fitur gangguan kepribadian tertentu. Sementara kebanyakan orang dapat hidup cukup normal dengan gangguan kepribadian ringan (atau lebih sederhana, ciri-ciri kepribadian), selama masa stres meningkat atau tekanan-tekanan eksternal (pekerjaan, keluarga, hubungan baru, dll).Gejala dari gangguan kepribadian akan mendapatkan kekuatan dan mulai serius mengganggu fungsi  emosional dan psikologis mereka.
Mereka yang memiliki gangguan kepribadian memiliki beberapa fitur yang berbeda termasuk gangguan psikologis dalam diri-gambar; kemampuan untuk memiliki hubungan interpersonal yang sukses; kesesuaian dari jangkauan emosi, cara memahami diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia, dan kesulitan memiliki kontrol impuls yang tepat..
Kita tahu, bagaimanapun, bahwa gangguan ini akan paling sering memanifestasikan dirinya pada saat peningkatan stres dan kesulitan interpersonal dalam kehidupan seseorang. Oleh karena itu, perawatan yang paling sering berfokus pada peningkatan mekanisme seseorang mengatasi dan keterampilan interpersonal.

sumber: http://belajarpsikologi.com/gangguan-kepribadian/
0 komentar

Idealisme Keindahan Moral Pada Generasi Muda

Sebuah keindahan idealisme akan tumbuh baik jika di imbangi dengan perilaku baik pula. moral pemuda pada era sekarang cenderung menurun, mungkin di karenakan beberapa alasan diantaranya; kurangnya rasa saling menghargai dan mencintai. Seperti yang sudah kita lihat pada peristiwa sebelumnya,yaitu perkelahian antara dua orang anak yang di bawah umur. Di mana anak tersebut melukai yang lainnya dengan menusukkan benda tajam ke tubuh anak yang lain. Dari peristiwa tersebut bisa di simpulkan bahwa keindahan moral pada generasi muda lambat laun semakin menurun.Mungkin salah satu penyebab nya yaitu pengaruh globalisasi,dimana generasi muda lebih cenderung untuk melakukan tradisi Barat.
keindahan moral bisa kita kembangkan atau di aplikasikan pada kehidupan sehari-hari,karena keindahan moral sangat berpengaruh pada kepribadian setiap individu.



Maka dari itu, mulai dari sekarang khusunya para generasi muda bisa mempertahankan sebuah nilai keindahan moral.Memang tak mudah, tapi jika terus dipelihara dan diterapkan lambat laun akan mengakar ke sesama maupun generasi muda yang ada di bawahnya.Karena esensi dari sebuah keindahan moral adalah sebuah sikap sebuah nilai kemuliaan yang muncul tanpa dibuat-buat dan menciptakan sebuah keharmonisan jika semuanya bisa mewujudkannya.

Perbedaan itu indah bro..sobb..kang..abah..engkoh..nchii..mbahh..padhee..tulang..neng..

bermoral yang baik bersikap positif maka hawa positif di sekeliling kalian akan slalu menyelimuti dan mengikuti..

jika memaang watak yang ngeyel dan suka mati muda..atau mau sok jadi jagoan inget pesan penulis kepada anda anda sekalian khususnya penulis hhe..sabda penulis "YANG LEMAH TAK BISA MEMILIH CARA MEREKA MATI"

jadilah sosok yang kuat bukan jagoan..dan santun kepribadian memiliki moral yang baik dan di contoh generasi muda atau tua..

wasalam..

sumber: http://gunadarma-noe.blogspot.com/2012/03/idealisme-keindahan-moral.html
 
;